Rabu, 25 Juni 2014

25 june



25 june
Pertama-tama gw sangat bersyukur kepada Allah swt atas kebahagiaan yang gw dapet hari ini serta umur yang sekarang genap 20tahun. Umur yang gak lagi muda dan bukan remaja, tapi menuju dewasa.
Kedua terimakasih banget buat surprise tadi sore, surprise yang sedikit bikin gw blushing dengan mata yang sipit (baru bangun tidur), Dea Lavenia, Siti Nurjanah, Arimbi Wulandari.
Ketiga makasih buat orang-orang yang ngucapin mulai dari jam 12 kurang, tepat jam 12 (lagi-lagi Siti Nurjanah  -__- ;p), sampe malem ini.
Makasih buat bokap yang udan ngucapin disalah hari, yaitu kemaren. Hiks, tapi akhirnya doi ngucapin lagi tadi dan neraktir disolaria. Yeyeee
Dan yang terakhir, orang yang gak bisa disebut namanya.. gw bukan mau berterimaksih, tapi gw mau minta maaf, karna sampai saat ini gw belum bisa “lega” dan memaafkan kalian, mungkin sambil berjalannya waktu karna gw bukan malaikat tak bersayap yang langsung bisa dengan ikhlas maafin gitu aja :)
Jadi, gw hari ini seneng tapi  rasanya sama kayak dulu

Di umur yang genap 20 tahun ini, gw pastinya berharap semoga bisa lebih dewasa. Lupain segala sesuatu yang udah membebani pikiran, yang lalu biarlah berlalu.
“you can’t start the next chapter if you keep re-reading the last one”

Minggu, 22 Juni 2014

Hadir untuk menyayangi bukan untuk menyakiti



Cinta, apa sih cinta itu?
Cinta itu selalu awalnya manis dan ditengah-tengah selalu ada tangis, akhirnya bisa manis atau tragis.
Bagaimana dengan cinta yang diawali sebuah kebencian?
Yap, cinta yang diawali kebencian memang bener ada dan jangan heran ketika kebencian itu berubah menjadi kasih sayang.
Dan satu hal yang gak boleh dilupain bahwa, cinta itu gak bisa dipaksakan. Karna “semua” yang diawali dengan paksaan gak akan bejalan dengan baik, mungkin hanya beberapa yang akan berjalan dengan baik. Mungkin.
Ada satu cerita tentang cinta yang dipaksakan, seorang wanita yang dipaksa untuk menerima lelaki yang sangat menyukai wanita itu, lelaki itu baik, pekerjaannya sudah jelas, asal-usul keluarganya jelas dan yang terutama dia sangat menyukai wanita tersebut.
Suatu ketika wanita itu “berusaha” dan “mencoba” untuk menerima sosok lelaki itu karna desakan orangtuanya, tapi ternyata wanita itu menyerah. Karna dia dipaksakan, bukan dari kemauan hati.
Sebaik apapun orangnya, sesayang-sayangnya dia, secakep-cakepnya dia, kalo pada dasarnya tidak suka mau apa? Mau tetap dipaksakan?
Suatu saat nanti pasti akan ada saatnya dimana sosok seseorang yang tepat hadir dikehidupan kita, bukan untuk menyakiti tapi untuk menyayangi.

pejamkan lalu rasakan



tahan nafas, lalu hembuskan perlahan..
Pejamkan mata lalu pikirkan apa yang membebankan pikiran kita selama ini, berpikir…berpikir….dan pikirkan bagaimana kita harus bersikap dengan beban yang sedang kita rasakan itu. Akankah kita mengangkat beban tersebut sampai ke tempat yang seharusnya? Atau kita harus hempaskan ketanah ditengah-tengah perjalanan? Hanya kita yang tau, hanya kita yang lebih tau mana yang seharusnya kita lakukan. Karna kita sudah dewasa.

Jumat, 20 Juni 2014

kenapa gak boleh?



Back to write :) 
Terkadang suka terlintas bayangan suatu topik yang bakal gw tulis, tapi yang namanya Cuma pemikiran saat itu dan yang lagi dirasa saat itu makanya jadi gampang banget buat ilang plus lupa.
Kebiasaan gw gak ada yang berubah dari kegiatan sebelumnya, senin sampe sabtu kuliah pagi dan hampir setiap hari pulang sore, malemnya ngerjain laporan, kadang tugas, kadang sibuk sama games hay day dan cookie run yang  diseling sama bbman atau whatsappan. Soal whatsappan, you know what I feel has passed. Sesuatu yang memang berubah tapi sekarang gw merasa gak ada yang berubah, merasa semakin terbiasa dengan apa yang gw jalanin saat ini.
Tegar,  tetap bisa berjalan selangkah dua langkah bahkan ratusan sampai ribuan langkah walaupun terseret. Sakit, memang. Semua bukan keinginan siapapun, tapi sesuatu yang memang seharusnya terjadi. Gak boleh nyalahin keadaan, pertemuan, atau perpisahan, gak boleh benci dia atau dia atau siapapun. Seharusnya emang berfikiran seperti itu, tapi siapa tau isi hati oranglain? Berlaga tegar, berlaga gak ada apa-apa tapi sebenernya punya masalah yang berat, ingin memaafkan tapi merasa terlalu disakiti dan akhirnya benci. Who knows?
 Menurut gw merasa benci sama seseorang itu gak ada salahnya, kenapa? Coba aja lo pikir, lo udah baik sama orang, tulus banget, ngerasa seneng, dan mencoba bisa bikin orang itu seneng berada saat sama lo, tapi apa? Ternyata dibohongin abis-abisan. Katanya sayang tapi ninggalin, katanya care tapi nyakitin. Berusaha buat memperbaiki tapi malah dirusak lagi, ingin benar-benar berteman tapi malah  menghindar dan menghapus serta menggantikan cerita yang udah ada. Kalo orang itu bisa kayak gitu, kenapa kita gak boleh benci sama orang itu?