Kamis, 24 Juli 2014

learn from experience

“seems like it was yesterday when I saw your face..
You told me how proud you were  but I walked away..
If only I knew what I know today..
I would hold you in my arms
I would take the pain away
Thank you for all you’ve done..
And I hurt myself by hurting you”
-          Christina Aguilera, Hurt         -

Jiahahaha, ketawa dulu boleh dong ya? Ketawa aja sepuasnya sebelum ketawa itu dilarang. Mumpung Presiden yang kepiilih pak Jokowi *lah apa hubungannya? %^%$%##@#!
Gw mau nerangin sedikit tentang lagu diatas, tapi gw bukan bu guru ataupun translater, atau pengamat musik. Buat yang udah pernah (kalo bilang “yang suka baca” agak kepedean kayaknya) blog-blog gw sebelumnya, pasti udah bisa ngeraba ataupun tau tentang apa yang menimpa (hati) gw. Hahahaha. Yap, lagu itu termasuk jadi list lagu tergalau gw. Tapiiiiii itu kayaknya dulu deh (sambil megang dagu), sekarang? Sekarang gw udah bisa nerima apa yang telah menimpa  gw beberapa bulan kebelakangan. Semakin umurnya dewasa, pemikiran, hati harus makin dewasa juga kan? :)) *senyum paling manis*
Ada orang yang bilang “masa lalu itu ya masa lalu aja, berarti gak pantes buat dijadiin masa depan” so? Kalo udah tau masa lalu kenapa harus digalauin? Udah tau itu gak kan ada dimasa depan.
Jadiin aja sebagai pelajaran hidup, tapi sakit hati sama ybs sih tetep. Hahahahaha. Selagi gak ada keinginan orang itu buat berubah dan memperbaiki apa yang salah, gw akan bersikap yang sama sampai…….entah.
Yeahhhhhhhh, I’m grateful for what I’ve now. Thanks, God.

Pantaskah?


Malam ini terasa berbeda dari malam-malam sebelumnya. Malam yang terasa begitu sendu, mendung seperti awan tadi sore yang disusul oleh tetesan hujan. Ya, begitu juga dengan wajahku.
Seketika aku teringat oleh semua cerita manis yang berhujung amat pahit. Dimana semua pikiran merewind hal-hal kecil sampai ke hal yang sangat besar, baik itu manis maupun pahit. Dan lagi-lagi aku  menyadari bahwa diriku sangatlah bodoh, bodoh karena mau diperlakukan sebegitu jahatnya oleh mereka. Malam ini aku teringat oleh semua perilaku mereka, sampai dampak yang terjadi hingga saat ini. Aku ingat dimana terakhir kalinya bertemu, dan perpisahan itu terjadi. Pelukan terakhir masih bisa aku rasakan hingga saat ini, begitu juga dengan kecewanya perasaan ini sampai sekarang.
Ingin rasanya bertemu dan meluapkan semua yang membuat beban selama ini, tapi aku sadar bahwa semua adalah mustahil. Sama seperti keinginan bersama untuk dapat keluar dari dalam lubang yang sangat dalam, tapi setelah beberapa langkah mereka sengaja meninggalkan aku tetap berada didalam sana.
Aku paham betul apa maunya mereka, atau seseorang itu. Aku paham, tapi yang perlu ditekankan bahwa aku hanyalah korban, korban dari cerita mereka. Pantaskah aku mendapatkan dampak dari semua ini? Pantas?