Andriyani's
Minggu, 14 Mei 2017
Times is most important for me
Ya, waktu. Mau itu waktu yang telah berlalu maupun waktu yang kita butuhkan.
Untuk Kamu... F.
Kita sama-sama tau jarak yang menghalangi untuk bisa bertemu, tapi kita masih bisa dekat, merasa dekat dengan adanya komunikasi.
Aku... entah kenapa selalu merasakan "ada waktu yang terbuang" disaat aku dan kamu mempunyai waktu luang itu.
Mungkin ini hanya perasaanku yang "mungkin" butuh perhatian lebih dari oranglain karena ruanglingkup hidupku sendirian di kota orang. Dan aku....selalu mencari kamu. Mencari kamu agar selalu diperhatikan.
Apa kamu punya kekhawatiran seperti :
"Dia sehat-sehat aja gak ya disana?"
"Kasian dia, disaat orang tidur tp malah beraktifitas"
"Pulang tengah malem, lingkungannya aman gak ya?"
Pernahkah kamu berfikir demikian?
Ohya! Aku selalu sedih ketika kita selalu selisipan chattingan, aku punya waktu luang tapi kamu nggak, kamu punya waktu luang tapi sibuk dengan urusan/kegiatanmu sendiri.
Selama apapun kita gak ketemu kayaknya emang bukan masalah yang besar buatmu. Mungkin "waktu" dan "kesempatan" itu jadi hal penting buatku tapi belum tentu juga buatmu.
Semoga kamu disana selalu dalam keadaan sehat wal'afiat. Aamiin.
Selasa, 08 Maret 2016
Be wise!
Dari judul udah kebaca kan? Be wise. Artinya...cari sendiri dikamus. MAKANYA BELAJAR BAHASA INGGRIS, WOIY!-padahal gue juga cuma bisa sepatah dua patah kata -))
***
Alasan gue membuat postingan ini karena ada beberapa sudut pandang orang terdekat yang mengatakan bahwa gue masih "seperti anak-anak". Oke, dibilang anak-anak itu ada seneng dan ada nggaknya. Senengnya, gw terlihat lebih muda. Gak senengnya, gw gak dewasa??
Setelah dipikirkan matang-matang di atas closet jongkok berwarna hijau dengan merk "toto", gue mendapat pencerahan bahwa :
Dewasa itu perlu seiring dengan bertambahnya usia dan wawasan.
Kenapa? - karena, semakin umur bertambah maka pengalamanpun bertambah. Tapiiii, usia bukan sebagai tolak ukur kedewasaan seseorang karena banyak banget diluar sana yang memiliki umur yang cukup tapi pola pikirnya masih kayak anak-anak. Kira-kira kenapa coba?
Minggu, 06 Maret 2016
Princess Naura
Kamis, 25 Februari 2016
Waktu akan terus berlalu
Pas banget malem ini hujan lagi turun, entah apa yang bikin gue jadi sedih. Ya, gue sedih mendadak yang ditemenin hujan.. lengkap kayak cerita di ftv siang
Buat yang berfikiran "ini postingan galau lagi?"
IYA IYAAAAA GUE LAGI GALAUUUU.
Gini, gue mendadak inget aja sama Waktu. Buat gue, waktu itu berharga banget karena menyangkut tentang liburan gue yang sedikit lagi mau selesai.
Selasa, 1 Maret nanti gue mulai pkl, dan gue ngerasa gak akan bisa buat main-main keluyuran sana-sini. Hellow, waktu senggang lo ya buat ngurusin Tugas Akhir, Ndry! Buat kepikiran main? 20%.. sisanya nyicil ngetik/istirahat dirumah.
Dan gue lagi ngerasa sedih juga karena sekarang keadaannya gak kayak dulu. Yap, waktu memang sudah berubah.. dan waktu gak akan bisa balik seperti semula lagi. walaupun berniat untuk mengulang kejadian pada waktu yang sama, pasti rasanya dan hasilnya akan beda.
Gue kangen masa-masa dimana kebersamaan yang kental itu selalu ada setiap saat. Dan sekarang semua itu gak bisa gue rasakan.. meski berusaha mengulang tapi....yaitu, BERBEDA.
Gue cuma gak mau saat semua bener-bener merelakan untuk melakukan kesibukannya masing-masing, dan gue harap penyesalan atau rasa rindu akan kebersamaan itu gak akan pernah ada.
Rabu, 17 Februari 2016
Jangan lupa bersyukur
Hari ini penuh dengan sentuhan..
Hari ini penuh dengan segala hal yang bisa merubah pola pikir, kerasnya hati dan lupa akan segala karunia Allah swt yang Ia berikan..
Sepulang kuliah hari ini, gue sedang menunggu angkutan umum Kp. Rambutan-Bogor datang di halte persis depan Cimanggis Square. Penglihatan gue sekilas tidak fokus ke satu orang yang sedang dituntun oleh pemuda muda pegawai Cimanggis Square tersebut. Ya, pria tuna netra dengan membawa dagangan kerupuk dikanan-kiri dan belakang sedang dituntun oleh pemuda itu. Pria tuna netra itu berawakan sedang, memakai baju batik, bercelana panjang, beralas sendal jepit dan megang alat bantu untuk menunjukkan jalan..
Pria tuna netra itu duduk persis disebelah gue, dengan mata yang tertutup dia membenahi dagangannya.. Rintikan air hujan membasahi bungkusan dagangannya, dengan tangannya Ia mengelap air hujan tersebut. Jujur, saat itu gue duduk termenung melihat gerak-gerik pria tersebut, perasaan gue tersentuh melihat seseorang yang ada didepan gue dengan kekurangan penglihatannya, ia berkerja dengan jerih payahnya, bukan mengemis dengan menguntungkan kekurangannya.
Gue sangat sangat bersyukur (Alhamdulillah) kepada Allah swt bahwa gue dilahirkan dengan segala kelebihan yang gue punya. Apa gue sanggup jika diberi kekurangan seperti bapak tuna netra tersebut? Belum tentu!
Kejadian kedua ketika gue sedang di perjalanan pulang menggunakan bus, ada pengamen anak muda dengan penampilan seperti preman masuk kedalam bus. Pengamen itu bertopi, gigi yang tidak utuh dibagian depannya dan bertato kanan-kirinya. 1 lagu yang dia bawakan dan mengeluarkan bungkus permen mint untuk menampung uang yang dihasilkan. Dari penumpang depan sampai penumpang paling belakang bus, tidak ada satupun yang memberikan uang sebagai apresiasi penampilan dia.. gue pikir dia bakal marah, tapi ternyata gue salah! gue denger persis apa yang dia ucap :
"Alhamdulillah aja.. Alhamdulillah aja.." lalu dia turun.
Dari kejadian hari ini, hati gue semakin terbuka bahwa "jangan lupa bersyukur".. masih banyak di luar sana yang tidak seberuntung gue.
Alhamdulillah..
(Andriyani)
Jumat, 25 Desember 2015
Aku......ah, sudahlah.
Pernah merasa diabaikan?
Pernah merasa hanya dicari ketika oranglain merasa jenuh?
Pernah merasa hanya dicari ketika dibutuhkan?
Pernahkah?? Pernah?????
Aku, sangat pernah merasa seperti ini, bahkan orang terdekatku pun melakukan hal yang sama. Apa ada yang salah denganku? Apa semua itu hanya perasaanku saja? Aku rasa jawabannya adalah tidak. Karena aku merasakan hal tersebut tidak hanya sekali dua kali, tapi sangat sering. Dan itu bukanlah hanya perasaanku saja.
Miris memang ketika hanya diingat ketika dibutuhkan, tapi... siapalah aku? Apa aku punya peran penting buat orang lain? Jawabanya aku bukan siapa-siapa dan tidak memiliki peran penting apapun.
Ingin rasanya menanam dalam hati bahwa "gak peduli orang lain menganggap aku ada atau nggak, tapi aku akan tetap ada disaat orang lain butuhkan" -tapi-semua-terasa-berat.
Lagi-lagi ingin menghindar dari orang-orang semacam itu, dan ingin mencari orang-orang yang saling menghargai dan menganggap atas keberadaan satu sama lain.. tapi, menghindar bahkan menghilang bukanlah cara yang dewasa, bukan cara yang baik.. Bingung? Iya. Sedih? Iya.. dan sampai saat ini aku belum tau harus bagaimana aku bertindak.
Rabu, 25 November 2015
Hujatan terusss
Jadi orang itu jangan suka frontal sana sini, apalagi kalo keliatan lagi sedih.. mending sedihinnya bukan karena oranglain, lah kalo karena oranglain? Lo cuma keliatan lemah, dan orang yang lo sedihin itu malah seneng atas penderitaan lo. Syukur syukur dia merasa bersalah karena udah ngebuat lo sedih, kalo dia justru malah ketawa dan nontonin kesedihan lo gimana?
