Senin, 01 September 2014

Love of familly



Sebuah keluarga adalah sesuatu yang sangat penting dibandingkan oleh apapun. Keluarga terbentuk dari kasih sayang, saling perhatian, serta dapat mampu menjaga satu sama lain, bukan sekedar menjaga fisik tapi juga batin.

Sebuah kelurga yang harmonis bukan hanya diberkati oleh seorang/beberapa anak, bukan hanya karena diberi harta yang melimpah, tetapi keluarga yang harmonis adalah mampu bersama disaat senang maupun susah. Saling mensupport dan saling merangkul satu sama lain.
Awal kisah dimulai dari sebuah keluarga yang sangat berkecukupan, memiliki 2 orang anak yang tampan dan pintar. Sejak kecil, kedua kakak beradik itu selalu bersama, tidur bersama, saling berbagi cerita satu sama lain.
Suatu masalah besar tiba-tiba muncul ketika mereka beranjak dewasa, si adik yang ingin segera menikah. Bagaimana perasaan seorang si kakak?
Penyebab munculnya konflik ini bukan karena si Adik ingin menikah duluan lalu si Kakak tidak merestui, penyebabnya adalah kesalahan orang tua yang tidak dengan cepat menceritakan kejadian yang sebenarnya, Si kakak merasa kecewa atas perilaku orangtuanya beserta adik dan pasangannya karena mengambil keputusan untuk segera menikah tanpa berunding dengan si kakak. Lalu masalahnya adalah si kakak tau berita tentang pernikahan si adik bukan dari orangtuanya sendiri, melainkan oranglain. Lagi-lagi bagaimana perasaan si Kakak?

Suatu ketika pernikahan itu hanya menghitung jam saja, si kakak bersikeras untuk tidak akan hadir ke perayaan pernikahan adiknya. Orangtuanya pun tidak bisa merayu anak tersebut. Sakit hati? sudah pasti. Kecewa? Sangat. Sangat wajar prilakunya seperti itu.
Waktu menunjukkan pukul dimana perayaan pernikahan itu dimulai. Si orangtua serta pengantin (adik dan pasangannya) berada dalam stage of merried. Situasi waktu itu sangat ramai oleh tamu yang datang, tiba-tiba dari pintu masuk muncullah sosok seorang laki-laki yang sangat diharapkan kedatangannya. Si kakak datang dengan kemeja biru pemberian si adik yangdibalut oleh jas hitam, berserta sapu tangan yang sengaja dipersiapkan oleh adiknya untuk kakaknya. Keluarga besar terkejut atas kehadira nya yang sangat tidak disangka-sangka, ucapan syukurpun keluar dari mulut orang yang melihat kejadian itu.
Moment terharunya disaat si kakak menyalami kedua orangtuanya, Papah, Mamah disalaminya satu persatu. Salaman itu terhenti ketika si kakak berpelukan dengan Mamahnya. Ucapan terimakasih yang diberikan oleh si ibu, ucapan maaf yang amat mendalam mampu membuat air mata keduanya bercucuran. Pandangan serta mata si kakak mampu  berbicara, antara kesal dan sedih yang tidak dapat terbendung lagi.
Si kakak yang hebat, mampu mengalahkan egonya untuk kebahagiaan orangtua dan adik tercintanya, walaupun perasaannya remuk redam, emosinya meluap, tapi seorang kakak ingin melihat kebahagiaan adik berserta orangtuanya, walaupun hatinya terluka melihatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar