Selasa, 08 Maret 2016

Be wise!

Hai.. rasanya sudah lelah menulis tentang patah hati. Tapi wajar sih memang, namanya juga remaja *ups*..
Dari judul udah kebaca kan? Be wise. Artinya...cari sendiri dikamus. MAKANYA BELAJAR BAHASA INGGRIS, WOIY!-padahal gue juga cuma bisa sepatah dua patah kata -))
***
Alasan gue membuat postingan ini karena ada beberapa sudut pandang orang terdekat yang mengatakan bahwa gue masih "seperti anak-anak". Oke, dibilang anak-anak itu ada seneng dan ada nggaknya. Senengnya, gw terlihat lebih muda. Gak senengnya, gw gak dewasa??
Setelah dipikirkan matang-matang di atas closet jongkok berwarna hijau dengan merk "toto", gue mendapat pencerahan bahwa :
Dewasa itu perlu seiring dengan bertambahnya usia dan wawasan.
Kenapa? - karena, semakin umur bertambah maka pengalamanpun bertambah. Tapiiii, usia bukan sebagai tolak ukur kedewasaan seseorang karena banyak banget diluar sana yang memiliki umur yang cukup tapi pola pikirnya masih kayak anak-anak. Kira-kira kenapa coba?
1. Faktor lingkungan
Jadi, menurut gue sih yaa.. faktor lingkungan itu ngaruh banget sama tingkat kedewasaan seseorang. Semakin banyak orang-orang sekitar lo yang masih Childish, otomatis lo akan ikut gaya mereka. Percaya gak percaya, coba rasain sendiri :p
2. Pengalaman lo kurang!
Kalo selama hidup lo aman-aman aja tanpa adanya masalah, percaya sama gue mulai dari mengatur kesabaran, ego, nganalisis masalah lo pasti kurang banget. Setiap orang pasti semakin dewasa setelah ngelewatin masalah-masalah yang ada. Kalo gak dewasa-dewasa juga? Hmmm, mungkin lo belom baligh. Whehehe.

Jadi, semakin lo dewasa, semakin juga lo cepet nikah. *laaaaaaah??#&#-#&#*$#!

Minggu, 06 Maret 2016

Princess Naura



Senin, 12 Januari 2015

Hari dimana lahirlah seorang anak perempuan dengan panjang yang sangat standart 45 cm dengan berat 2,9 kg di sebuah rumah sakit daerah Cibinong, RS BINA HUSADA. Pagi itu waktu menunjukkan pukul 08.30 AM, kami sekeluarga yang terdiri dari gue, mamah, babeh, kaka ipar, nenek-nenek, dan koko iko sedang menunggu di depan ruang operasi. Ya, kakak gue yang bernama Ermawati sedang bertaruh nyawa untuk melahirkan anak pertamanya. Ketika pintu kamar operasi terbuka, kami sekeluarga berdiri dan menunggu kabar gembira dari suster yang keluar dari pintu. Suster itu mendorong sebuah rak yang bersisi bayi kecil, mungil, dengan mata yang masih tertutup lalu berkata
“keluarga ermawati, selamat yaa anaknya normal, jenis kelaminnya perempuan., panjangnya 45 cm dengan berat 2,9 kg”
Isak tangis bahagiapun menyelimuti kegembiraan waktu itu.
“alhamdulillahirobillalamin….” Kemudian kakak ipar gue yang bernama Rudi Hermawan pun segera mengadzani di kuping bayi mungil itu.
Bahagia? Sangat, gue pun merasakan hal serupa. Karena selama ini gue sangat menginginkan sebuah adik.
Bayi perempuan yang mungil itu diberi nama Naura Shafa Hermawan..
***   
Perjuangan kakak gue sangatlah berat, setelah melahirkan anaknya dia harus berada diruang recovery selama 3 hari, dokter bilang dia bisa dipindahkan keruangan kalo kondisi jantungnya sudah benar-benar stabil. Ya, kakak gue bukanlah seperti kakak orang-orang yang sehat sempurna, kakak gue memilki katup jantung yang lemah. Jangan berpikir kalau kakak gue orang yang lemah! Dia orang yang sangat kuat, tidak pernah mengeluh, dan sampai detik itu dia mampu melewati proses dimana nyawanya dioertaruhkan. I Proud of her.
Hari ke 4, kakak gue diperbolehkan pindah ke ruang inap. Si kecil Naura masih diruangan bayi dan belum diperbolehkan disatu kamarkan dengan ibunya karena kakak gue masih harus dalam pemulihan lebih lanjut.
Hari ke 5, kakak gue pernah bercerita “iya dek, gue belajar duduk padahal masih mual banget. Tapi gue paksain, saking pengen cepet pulang kerumah”
Hari ke 6, akhirnya Naura kecil dan ibunya boleh diperbolehkan untuk pulang kerumah.. Alhamdulillah, rumah pasti akan selalu rame karena ada anak kecil.
***
Sebulan, dua bulan Naura semakin tumbuh besar. Sampai pada bulan ke 4, Naura tertawa dengan suara yang keras! Ini pertama kalinya kami mendengar renyah tawanya.. kebahagiaan tidak dapat diukur dengan apapun, dengan mendengar renyah tawanya kami sangatlah bahagia.
  
Kehadiran Naura ditengah-tengah keluarga sangatlah meramaikan keadaan rumah. Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat, 11 bulan Naura berada di sisi keluarga kami.. tapi ternyata Naura lebih disayang Allah SWT, 3 bulan sudah Alm. Naura meninggalkan kami semua.. alm Naura pasti sekarang sedang tersenyum dan bahagia disana.. Kami senang pernah memiliki kamu, dek. Doain Ummi supaya cepet hamil adiknya Naura. Onty, ummi, abi, mbah uty, mbah kung, grandma, grandpa, uyut, semuanya sayang sama naura… Naura akan selalu ada dihati kami semua :)

Kamis, 25 Februari 2016

Waktu akan terus berlalu

Pas banget malem ini hujan lagi turun, entah apa yang bikin gue jadi sedih. Ya, gue sedih mendadak yang ditemenin hujan.. lengkap kayak cerita di ftv siang��
Buat yang berfikiran "ini postingan galau lagi?"
IYA IYAAAAA GUE LAGI GALAUUUU.
Gini, gue mendadak inget aja sama Waktu. Buat gue, waktu itu berharga banget karena menyangkut tentang liburan gue yang sedikit lagi mau selesai.
Selasa, 1 Maret nanti gue mulai pkl, dan gue ngerasa gak akan bisa buat main-main keluyuran sana-sini. Hellow, waktu senggang lo ya buat ngurusin Tugas Akhir, Ndry! Buat kepikiran main? 20%.. sisanya nyicil ngetik/istirahat dirumah.
Dan gue lagi ngerasa sedih juga karena sekarang keadaannya gak kayak dulu. Yap, waktu memang sudah berubah.. dan waktu gak akan bisa balik seperti semula lagi. walaupun berniat untuk mengulang kejadian pada waktu yang sama, pasti rasanya dan hasilnya akan beda.
Gue kangen masa-masa dimana kebersamaan  yang kental itu selalu ada setiap saat. Dan sekarang semua itu gak bisa gue rasakan.. meski berusaha mengulang tapi....yaitu, BERBEDA.
Gue cuma gak mau saat semua bener-bener merelakan untuk melakukan kesibukannya masing-masing, dan gue harap penyesalan atau rasa rindu akan kebersamaan itu gak akan pernah ada.

Rabu, 17 Februari 2016

Jangan lupa bersyukur

Hari ini penuh dengan sentuhan..
Hari ini penuh dengan segala hal yang bisa merubah pola pikir, kerasnya hati dan lupa akan segala karunia Allah swt yang Ia berikan..

Sepulang kuliah hari ini, gue sedang menunggu angkutan umum Kp. Rambutan-Bogor datang di halte persis depan Cimanggis Square. Penglihatan gue sekilas tidak fokus ke satu orang yang sedang dituntun oleh pemuda muda pegawai Cimanggis Square tersebut. Ya, pria tuna netra dengan membawa dagangan kerupuk dikanan-kiri dan belakang sedang dituntun oleh pemuda itu. Pria tuna netra itu berawakan sedang, memakai baju batik, bercelana panjang, beralas sendal jepit dan megang alat bantu untuk menunjukkan jalan..
Pria tuna netra itu duduk persis disebelah gue, dengan mata yang tertutup dia membenahi dagangannya.. Rintikan air hujan membasahi bungkusan dagangannya, dengan tangannya Ia mengelap air hujan tersebut. Jujur, saat itu gue duduk termenung melihat gerak-gerik pria tersebut, perasaan gue tersentuh melihat seseorang yang ada didepan gue dengan kekurangan penglihatannya, ia berkerja dengan jerih payahnya, bukan mengemis dengan menguntungkan kekurangannya.
Gue sangat sangat bersyukur (Alhamdulillah) kepada Allah swt bahwa gue dilahirkan dengan segala kelebihan yang gue punya. Apa gue sanggup jika diberi kekurangan seperti bapak tuna netra tersebut? Belum tentu!

Kejadian kedua ketika gue sedang di perjalanan pulang menggunakan bus, ada pengamen anak muda dengan penampilan seperti preman masuk kedalam bus. Pengamen itu bertopi, gigi yang tidak utuh dibagian depannya dan bertato kanan-kirinya. 1 lagu yang dia bawakan dan mengeluarkan bungkus permen mint untuk menampung uang yang dihasilkan. Dari penumpang depan sampai penumpang paling belakang bus, tidak ada satupun yang memberikan uang sebagai apresiasi penampilan dia.. gue pikir dia bakal marah, tapi ternyata gue salah! gue denger persis apa yang dia ucap :
"Alhamdulillah aja.. Alhamdulillah aja.." lalu dia turun.
Dari kejadian hari ini, hati gue semakin terbuka bahwa "jangan lupa bersyukur".. masih banyak di luar sana yang tidak seberuntung gue.
Alhamdulillah..

(Andriyani)