Pas banget malem ini hujan lagi turun, entah apa yang bikin gue jadi sedih. Ya, gue sedih mendadak yang ditemenin hujan.. lengkap kayak cerita di ftv siang
Buat yang berfikiran "ini postingan galau lagi?"
IYA IYAAAAA GUE LAGI GALAUUUU.
Gini, gue mendadak inget aja sama Waktu. Buat gue, waktu itu berharga banget karena menyangkut tentang liburan gue yang sedikit lagi mau selesai.
Selasa, 1 Maret nanti gue mulai pkl, dan gue ngerasa gak akan bisa buat main-main keluyuran sana-sini. Hellow, waktu senggang lo ya buat ngurusin Tugas Akhir, Ndry! Buat kepikiran main? 20%.. sisanya nyicil ngetik/istirahat dirumah.
Dan gue lagi ngerasa sedih juga karena sekarang keadaannya gak kayak dulu. Yap, waktu memang sudah berubah.. dan waktu gak akan bisa balik seperti semula lagi. walaupun berniat untuk mengulang kejadian pada waktu yang sama, pasti rasanya dan hasilnya akan beda.
Gue kangen masa-masa dimana kebersamaan yang kental itu selalu ada setiap saat. Dan sekarang semua itu gak bisa gue rasakan.. meski berusaha mengulang tapi....yaitu, BERBEDA.
Gue cuma gak mau saat semua bener-bener merelakan untuk melakukan kesibukannya masing-masing, dan gue harap penyesalan atau rasa rindu akan kebersamaan itu gak akan pernah ada.
Kamis, 25 Februari 2016
Waktu akan terus berlalu
Rabu, 17 Februari 2016
Jangan lupa bersyukur
Hari ini penuh dengan sentuhan..
Hari ini penuh dengan segala hal yang bisa merubah pola pikir, kerasnya hati dan lupa akan segala karunia Allah swt yang Ia berikan..
Sepulang kuliah hari ini, gue sedang menunggu angkutan umum Kp. Rambutan-Bogor datang di halte persis depan Cimanggis Square. Penglihatan gue sekilas tidak fokus ke satu orang yang sedang dituntun oleh pemuda muda pegawai Cimanggis Square tersebut. Ya, pria tuna netra dengan membawa dagangan kerupuk dikanan-kiri dan belakang sedang dituntun oleh pemuda itu. Pria tuna netra itu berawakan sedang, memakai baju batik, bercelana panjang, beralas sendal jepit dan megang alat bantu untuk menunjukkan jalan..
Pria tuna netra itu duduk persis disebelah gue, dengan mata yang tertutup dia membenahi dagangannya.. Rintikan air hujan membasahi bungkusan dagangannya, dengan tangannya Ia mengelap air hujan tersebut. Jujur, saat itu gue duduk termenung melihat gerak-gerik pria tersebut, perasaan gue tersentuh melihat seseorang yang ada didepan gue dengan kekurangan penglihatannya, ia berkerja dengan jerih payahnya, bukan mengemis dengan menguntungkan kekurangannya.
Gue sangat sangat bersyukur (Alhamdulillah) kepada Allah swt bahwa gue dilahirkan dengan segala kelebihan yang gue punya. Apa gue sanggup jika diberi kekurangan seperti bapak tuna netra tersebut? Belum tentu!
Kejadian kedua ketika gue sedang di perjalanan pulang menggunakan bus, ada pengamen anak muda dengan penampilan seperti preman masuk kedalam bus. Pengamen itu bertopi, gigi yang tidak utuh dibagian depannya dan bertato kanan-kirinya. 1 lagu yang dia bawakan dan mengeluarkan bungkus permen mint untuk menampung uang yang dihasilkan. Dari penumpang depan sampai penumpang paling belakang bus, tidak ada satupun yang memberikan uang sebagai apresiasi penampilan dia.. gue pikir dia bakal marah, tapi ternyata gue salah! gue denger persis apa yang dia ucap :
"Alhamdulillah aja.. Alhamdulillah aja.." lalu dia turun.
Dari kejadian hari ini, hati gue semakin terbuka bahwa "jangan lupa bersyukur".. masih banyak di luar sana yang tidak seberuntung gue.
Alhamdulillah..
(Andriyani)